May 22, 2009

KEKUATAN EKONOMI TANPA HUTANG?

Membangun kekuatan ekonomi bangsa tanpa utang. Mungkin saja jika para pemimpin di Indonesia mempunyai kemauan dan tekad yang kuat untuk itu. Tentunya hal ini bertentangan dengan keinginan atau pernyataan cawapres sby, “kita tidak perlu alergi dengan utang.” Bagi saya hutang adalah hal yang patut dihindari dan hanya dijadikan sebagai alternative terakhir dari sekian banyak alternative yang ada. Saya memang bukan ahli ekonomi, tapi saya sangat yakin bahwa segelintir ekonom akan sepakat dengan tulisan saya ini. Pernyataan awal dari tulisan ini boleh jadi terkesan subjektif. Namun, bukanlah sesuatu yang dilarang untuk dibicarakan. Pernyataan ini timbul dari sebuah pemikiran setelah melihat sebuah film. Sebuah film dimana sebuah Negara bias berdaulat dan mampu menjalankan roda pemerintahan dengan mandiri tanpa intervensi Negara lain. Berdaulat bukan berarti harus menjadi sombong seperti amerika serikat. Berdaulat tetap menjalin hubungan diplomatic yang baik dengan semua Negara. Tidak mungkin sebuah Negara bias maju jika dia menutup hubungan diplomatic. Dahulu jepang sudah menyadarinya sejak dulu melalui restorasi meiji.

Membangun kekuatan ekonomi bangsa tanpa utang. Mungkin saja jika para pemimpin di Indonesia mempunyai kemauan dan tekad yang kuat untuk itu. Tentunya hal ini bertentangan dengan keinginan atau pernyataan cawapres sby, “kita tidak perlu alergi dengan utang.” Bagi saya hutang adalah hal yang patut dihindari dan hanya dijadikan sebagai alternative terakhir dari sekian banyak alternative yang ada. Saya memang bukan ahli ekonomi, tapi saya sangat yakin bahwa segelintir ekonom akan sepakat dengan tulisan saya ini. Pernyataan awal dari tulisan ini boleh jadi terkesan subjektif. Namun, bukanlah sesuatu yang dilarang untuk dibicarakan. Pernyataan ini timbul dari sebuah pemikiran setelah melihat sebuah film. Sebuah film dimana sebuah Negara bias berdaulat dan mampu menjalankan roda pemerintahan dengan mandiri tanpa intervensi Negara lain. Berdaulat bukan berarti harus menjadi sombong seperti amerika serikat. Berdaulat tetap menjalin hubungan diplomatic yang baik dengan semua Negara. Tidak mungkin sebuah Negara bias maju jika dia menutup hubungan diplomatic. Dahulu jepang sudah menyadarinya sejak dulu melalui restorasi meiji.

Saya juga mengetahui dari ajaran agama, bahwa hutang itu tidak baik bagi seseorang atau kelompok maupun Negara. Walaupun hutang bukanlah barang tabu, hendaklah tetap menghindarinya. Sekali lagi, pernyataan saya ini tentu sangat berlawanan arus dengan professor boediono yang mantan gubernur bank Indonesia. Ilmu saya sangat mungkin tidak selevel dengan beliau, namun saya sangat menyangsikan jika hutang dapat menjadi factor pertumbuhan ekonomi maupun keluar dari krisis global. Menurut saya, jika ide dari cawapres boediono itu dipakai pada saat dia terpilih, saya khawatir bangsa ini akan setback sewaktu zaman soeharto, hanya beda kemasan saja. Kalau rakyat kecil seperti saya sudah cemas dengan ide pak boed, apalagi pakar ekonomi dan praktisi ekonomi. Bagi saya, neoliberalisme yang sedang menerpa pak boed, bukanlah omong kosong. Itu adalah sebuah realita. Namun janganlah anda tanyakan, apa alas an saya mengatakah hal itu, karena saya bukanlah ekonom seperti ibu aviliani maupun imam sugema dan lain-lain. Saya hanya ingin mengatakan bahwa pernyataan itu timbul dari alam pikiran saya sendiri yang bekerja dengan cerdas, namun sulit untuk didefinisikan dengan bahasa akademik bidang ekonomi. Saya tidak akan marah jika ada orang yang menertawakan pendapat dan alas an saya ini, karena saya bukan ahli dibidangnya. Namun mengapa saya berani menyuarakah masalah itu? Karena itu adalah hak saya sebagai warga Negara Indonesia yang peduli terhadap kemandirian dan kedaulatan bangsa ini. Saya adalah salah satu anak bangsa, yang tidak ingin bangsa ini kolaps dan tergadaikan oleh keinginan neo-imperialisme.

Hendaknya para pemimpin bangsa ini harus banyak belajar dari pemimpin bangsa lain. Apakah mereka tidak ingin belajar dari presiden iran? Apakah mereka tidak mau belajar dengan presiden cuba? Dan apakah mereka tidak mau belajar dari presiden Venezuela dan Bolivia? Tolong, yang dilihat dari mereka adalah kebaikanya untuk serius membangun kekuatan ekonomi tanpa intervensi neo-imperialisme. Sekali janganlah kita membahas kejahatan atau kediktatoran mereka, karena saat ini kita sedang membahas tentang kemandirian dan kedaulatan bangsa Indonesia!

Bagaimana kita memulai mewujudkan impian itu? Saya tidak ingin berteori dengan begitu banyak teorema-teorema yang complicated. Alam pikiran saya mengatakan mulailah dari mengubah pola piker anak bangsa dari mentalitas penjajah. Mentalitas yang ingin dilayani dan lambat dalam bekerja. Ambillah contoh sederhana, jangan tanamkan anak kita untuk menjadi pegawai negeri sipil! Apabila ada yang tidak setuju dengan hal ini, tidak masalah dan saya anggap dia mempunyai pendapat sendiri. Saya juga tidak mengharamkan orang untuk menjadi pegawai negeri sipil. Namun saya lebih menghendaki, Indonesia lebih banyak mencetak pengusaha-pengusaha yang banyak dibandingkan PNS. Rasio perbandinganya adalah 7:10. Artinya, diantara sepuluh orang anak bangsa, tujuh orang adalah pengusah. Terserah mau jadi pengusaha apa.

Pola piker ini harus dirubah sejak anak-anak kita duduk dibangku sekolah dasar. Pola piker yang mengajarkan kepada mereka untuk mandiri menghidupi dirinya sendiri dan orang lain. Tanamkanlah kepada mereka untuk menyediakan dan membuat lapangan kerja setelah mereka tamat SMA atau perguruan tinggi. Jangan lagi menanamkan di dalam pikiran mereka menjadi lulusan yang siap bekerja atau siap pakai! Biarkan mereka berkreasi untuk mewujudkan mimpi mereka. Pupuk dan peliharalah mereka menjadi wiraswata-wiraswata tangguh dan mendunia. Hal itu harus juga dimulai dari peradaban terkecil, yaitu keluarga kita semua.

Semakin banyak lapangan kerja, semakin berkurang jumlah pengangguran. Artinya, semakin sedikit angka pengangguran akan mengurangi beban Negara dari biaya social yang tinggi. Selain akan mengurangi angka kriminalitas yang berbanding lurus dengan tingkat kesejahteraan seseorang. Semakin banyak penerimaan Negara dari ekspor, tentu akan menambah cadangan devisa Negara dan mengurangi deficit anggaran. Jika devisa kita besar, tentu semakin sedikit hutang yang kita perlukan. Semakin sedikit hutang maka kita akan semakin kuat dan mandiri untuk menjalankan Negara kesatuan republic Indonesia yang berdaulat. Artinya semua itu akan berproses dari yang kecil dan akan terus berproses dan saling berkaitan seperti sebuah system atau siklus.

Saya berkeyakinan, pasti tulisan saya ini akan dibaca oleh ekonom maupun orang yang pakar dibidang ekonomi dan moneter. Bias jadi setelah membaca tulisan saya ini, beraneka rupa ekspresi dan respon akan muncul. Ada yang tertawa sinis kepada saya karena berani menulis tentang ekonomi. Ada juga yang setuju dengan sedikit penambahan menurut pandangan ekonomi mereka. Bias juga ada yang terbengong-bengong dan bingung dengan tulisan saya. Bagi saya, semua itu adalah sebuah dinamika dalam berpendapat. Apapun ekspresi dan respon mereka, saya berketetapan, tidak akan memperdulikan karena saya sebagai orang Indonesia juga ingin menyampaikan kepada pemimpin bangsa ini sesuatu yang penting dengan bahasa saya sendiri. Jadi, saya meminta kepada seluruh anak bangsa, untuk lebih cerdas dan cermat dalam menentukan pilihan ketika berpartisipasi pada pemilihan presiden 2009. Bagi saya, ini adalah pertaruhan besar yang akan menentukan nasib bangsa, bukan hanya lima tahun ke depan, namun lebih dari itu. Saya bukan memprovokasi anda, karena saya tidak pandai melakukan itu dan tidak mempunyai niat sebesar atom sekalipun untuk mengagitasi anda. Siapalah saya, bagian dari sekian ratus juta anak bangsa yang membutuhkan seorang pemimpin visioner dan mencintai serta memiliki kasih saying kepada kita semua. Besar harapan kita siapapun yang terpilih bias membuat bangsa ini mandiri dan berdaulat. Semua bangsa yang memiliki perekonomian dan moneter yang fondasinya kokoh seperti karang dilautan. Bangsa ini harus menjadi bangsa kuat dan maju. Sebuah bangsa yang bias membantu bangsa lain untuk ikut sejahtera bersama Negara kita dalam memberantas kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan, dan keberpenyakitan. Semua itu adalah tugas muliah, maka dari itu, marilah kita pilih sosok presiden yang mampu mewujudkan cita-cita itu semua!


May 19, 2009

SBY VERSUS MEGAWATI

Megawati sejak dulu mempunyai “dendam” politik terhadap SBY. Sebagaimana kita ketahui, SBY dulu pernah menjadi bawahan Megawati dengan jabatan sebagai Menkopolkam. Pada saat itu hubungan SBY dengan Megawati tidak begitu baik. Klimaksnya, SBY mengundurkan diri dari cabinet yang dipimpin oleh Megawati. Megawati sendiri secara vulgar membeberkan kepada public surat pengunduran SBY yang masih di dalam amplop coklat, lewat media massa cetak dan elektronik.

Megawati sejak dulu mempunyai “dendam” politik terhadap SBY. Sebagaimana kita ketahui, SBY dulu pernah menjadi bawahan Megawati dengan jabatan sebagai Menkopolkam. Pada saat itu hubungan SBY dengan Megawati tidak begitu baik. Klimaksnya, SBY mengundurkan diri dari cabinet yang dipimpin oleh Megawati. Megawati sendiri secara vulgar membeberkan kepada public surat pengunduran SBY yang masih di dalam amplop coklat, lewat media massa cetak dan elektronik.

Semenjak saat itu, terjadilah perang dingin dan urat syaraf antara SBY dengan Megawati. Puncaknya, perang itu ditabuh lewat ajang Pemilihan Presiden 2004 (Pilpres 2004), dimana SBY dan Megawati sama-sama mencalonkan diri sebagai presiden RI ke-6. Inilah pertarungan antara mantan atasan dengan mantan bawahan dalam sejarah perpolitikan nasional.

Hasilnya, SBY dapat mengalahkan Megawati dalam dua ronde sekaligus. Pada ronde kedua, Megawati dikalahkan oleh SBY secara telak. Rasa malu tak tertahankan ditunjukkan oleh Megawati dan sekutunya. Sejak saat itu, perang isu, kebijakan, dan wacana terus diluncurkan oleh kubu Megawati. Perang tersebut terus dilancarkan oleh kubu Megawati lewat media massa dan parlemen sebagai oposisi. Perang tersebut tidak lain adalah untuk menurunkan pamor SBY dan mengimbangi hegemoni pemerintahan SBY. Sebuah perang yang dinikmati oleh media massa untuk dijadikah sebuah headline. Masyarakat pun menunggu-nunggu kelanjutan cerita perang tersebut sampai saat ini. Bak sebuah film seri, perang tersebut tak kunjung memberikan sinyal akan berhenti atau genjatan senjata.

Sekarang perang tersebut kembali memanas. Hal ini dikarenakan SBY dan Megawati kembali bertarung dalam arena Pilpres 2009. Keduanya kembali melancarkan senjata-senjata dengan peluru-peluru yang mematikan. Peluru-peluru tersebut terus dilesakkan kedua belah pihak. Tentu saja peluru-peluru tersebut telah melukai kedua kubu yang sedang berperang. Luka yang ditimbulkan terus-menerus mempengaruhi pamor atau popularitas masing-masing kubu. Setiap masa, popularitas mereka bagaikan chart trading forex yang fluktuatif secepat kilat. Semua orang yang menyaksikan perang tersebut akan merasa jantungnya berdebar-debar. Seperti pialang saham dan trader forex yang berdebar-debar melihat pergerakan bursa saham dan berjangka.

Kedua kubu terus-menerus menggalang sekutu sebanyak-banyaknya untuk memenangi peperangan tersebut. Segala daya dan upaya terus ditambahkan dan ditingkatkan untuk mengoptimalkan senjata pamungkas mereka dalam rangka melemahkan dan mematikan pamor musuh.

Pilpres 2009 adalah momentum yang tepat menurut mereka untuk membuktikan, siapakah yang pantas disebut sebagai The Real President of Indonesia. Kedua kubu sangat memahami sekali bahwa pilpres 2009 adalah even yang sangat penting bagi mereka. Inilah saatnya mereka show on force kepada public. Inilah perang terakhir –semoga saja- bagi SBY dan Megawati. Sebuah perjudian yang akan menggadaikan harga diri mereka, sekutu, dan integritasnya.

Sedangkan Jusuf Kalla (JK) boleh saja bermanuver dan sowan kesana-kemari untuk mempromosikan dirinya. Namun khalayak melihat dirinya hanyalah sebagai juru runding dari “Dewan Keamanan PBB” dari perang SBY versus Megawati. Public menganggap JK belum saatnya tampil saat ini. Public lebih menghendaki JK sebagai penengah atau penyeimbang dari kekuatan kedua kubu. Masyarakat ingin melihat episode terakhir dari perang yang berkepanjangan antara SBY dengan Megawati. Biarkan mereka berdua beradu strategi atau siasat untuk memenangi perperangan yang bernama Pilpres 2009.

Kita ingin melihat dan mengetahui apakah Mega-Pro dapat mengalahkan SBY-Boediono. Jika itu terjadi, maka Megawati dan sekutunya akan merasa terobati sakit hatinya selama ini. Namun sebaliknya, jika SBY yang memenangi Pilpres 2009, maka SBY berhasil menggenapi kemenangannya alias berhasil menggapai visinya selama ini. Maka dari itu, sudah sepantasnya siapapu pemenang dari arena Pilpres 2009 patus mendapatkan apresiasi dan penghargaan sebagai Best of The Best Leader. Jadi, marilah kita tonton beramai-ramai episode terakhir dari perperangan itu dan jangan sampai tidak terdaftar atau mendapatkan tiketnya!


WHO THE NEXT PRESIDENT

Siapakah yang akan menjadi presiden RI ke-7? Sebuah pertanyaan yang menarik dan patut kita diskusikan. Ada tiga pasangan calon presiden yang akan bertarung pada pilpress 2009 nanti. Mereka adalah sby yang berpasangan dengan boediono, megawati yang berpasangan dengan prabowo, dan jusuf kalla yang berpasangan dengan wiranto. Setelah melewati kesepakatan yang a lot untuk berkoalisi, akhirnya ketiga pasang capres dan cawapres akan bersaing memperebutkan kursi RI-1 dan RI-2.

Siapakah yang akan menjadi presiden RI ke-7? Sebuah pertanyaan yang menarik dan patut kita diskusikan. Ada tiga pasangan calon presiden yang akan bertarung pada pilpress 2009 nanti. Mereka adalah sby yang berpasangan dengan boediono, megawati yang berpasangan dengan prabowo, dan jusuf kalla yang berpasangan dengan wiranto. Setelah melewati kesepakatan yang a lot untuk berkoalisi, akhirnya ketiga pasang capres dan cawapres akan bersaing memperebutkan kursi RI-1 dan RI-2.

Setiap calon mempunyai peluang yang sama untuk menang. Mereka semua diperkuat oleh barisan partai-partai yang lolos parliamentary threshold pada pemilu 2009. Diperkirankan kompetisi pilpres 2009 akan dipenuhi kejutan besar. Pilpres 2009 diprediksikan akan berlangsung seru dan dinamis. Dengan didukung konstituen yang loyal, solid dan didukung dana kampanye yang besar, inilah pertarungan sesungguhnya bagi masing-masing fighter untuk membuktikan eksistensi sebagai arena pembuktian bagi masing-masing kubu.

Sby adalah capres incumbent dan berambisi besar untuk menjabat sebagai presiden RI untuk kedua kalinya. Sebagian orang memprediksikan sby akan terpilih kembali. Hal ini didasari oleh keberhasilan beliau dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat. Salah satu program yang berhasil dilakukan sby denga pemerintahannya yaitu Indonesia kembali dapat melakukan swasembada beras. Sby juga dianggap sebagai sosok pemimpin yang berhasil memberantas korupsi dan peduli terhadap penegakkan huku terhadap para koruptor.

Keberhasilan sby, yang notabene ketua dewan Pembina partai democrat, ikut andil menaikkan jumlah raihan suara partai democrat di ajang pemilu 2009. PD menjadi jawara pada pemilu 2009 dan termasuk rising star. PD berhasil mengalahkan partai-partai besar dan telah lama berdiri. Keberhasilan sbj juga mengatrol raihan suara partai politik mitra koalisi democrat, yaitu partai keadilan sejahtera atau PKS. Ini merupakan pendapat dari sebagian masyarakat Indonesia yang tergambarkan dari hasil pemilu legislative 2009. Apakah pilpres 2009 juga mempunyai hasil yang sama dengan kemenangan partai democrat? Nah, ini mungkin saja menjadi pertanyaan semua orang.

Di awal-awal pemilihan cawapres, sby dan PD sempat dipusingkan oleh mitra koalisinya. Hal ini terjadi disebabkan sby memilih boediono sebagai cawapres. Boediono dianggap tidak merepresentasikan mitra koalisi. Nilai-nilai itu adalah representasi parpol koalisi, unsure etnis non-jawa, dan unsure ideologis keislaman. Ketiga unsure ini menjadi alas an penolakan mitra koalisi sby terhadap cawapres boediono. Parpol yang paling getol memprotes keputusan sby dan PD adalah PKS yang merupakan parpol yang pertama kali berkoalisi dengan PD sejak pemilu 2009.

Wajar saja jika PKS menolak keputusan sby dan PD. PKS menilai mereka telah mengambil keputusan sepihak dalam pemilihan boediono sebagai cawapres. Apalagi PKS berharap banyak agar kader terbaiknya bias mendampingi sby.

Awalnya hubungan sby dengan PKS sempat diprediksikan akan mengalami perpecahan dan putus. Namun hal itu tidak terjadi ketika sby kembali mengundang PKS untuk duduk bersama membicarakan hal tersebut di hotel Sheraton bandung, beberapa saat sebelum deklarasi sby-berboedi. Hal ini terbukti ketika ketua umum PKS tifatul sembiring hadir dalam acara tersebut dan membacakan deklarasi dukungan dari partainya. Artinya, bargaining position antara sby dan PKS telah mencapat kesepakatan.

Hubungan yang kembali akrab antara sby dan PKS, tentu saja membuat kandidat lain kecewa. Sebelumnya, ketua umum dan beberapa petinggi golkar telah membuka pintu koalisi sebesar-besarnya bagi PKS jika mereka keluar dari koalisi sby. Namun harapan itu buyar.

Masuknya PKS ke dalam barisan koalisi sby, membuat kubu capres lain ketar-ketir. Semua pihak sangat mengenal tipologi kader dan simpatisan PKS selama ini. Kinerja PKS juga dinilai konsisten. Dalam setiap pilkada dan pemilu, PKS selalu berhasil memaksimalkan mesin partai untuk mendapatkan suara sebanyak-banyaknya. Hal ini menjadi salah satu alas an yang membuat sby sangat memahami arti penting PKS untuk memperkuat barisan koalisi yang dibangunnya.

Dalam pilpres 2009 mendatang sby akan bertemu lawan-lawan tangguh. Sebut saja JK yang tidak lain adalah wapres sby sendiri. Dengan prestasi yang telah ditorehkan oleh JK selama ini, bias jadi ancaman serius bagi sby. JK juga mendapatkan cawapres yang termasuk tokoh kuat dan pernah menjadi capres partai golkar pada pemilu 2004.

Sebagian kalangan menganggap JK-lah the real president. Klaim ini muncul karena JK dianggap berhasil menciptakan perdamaian di aceh dan Maluku serta daerah-daerah konflik. JK juga dianggap konsisten dalam menjalankan kebijakan ekonomi. Hal ini disebabkan jiwa wirausaha dan latar belakang profesi pengusaha yang melekat pada diri JK. Tipe cepat dan tepat (cepat itu lebih baik) dalam mengambil keputusan dalam pemerintahan adalah cirri khas JK.
JK sendiri didukung oleh partai besar yang dulu pernah menguasai perpolitikan nasional selama 32 tahun lebih ketika (Alm) mantan presiden soeharto sedang Berjaya. PG memiliki jaringan yang settled di seluruh Indonesia dan didukung dengan kemampuan dana besar.

Sedangkan megawati sendiri adalah mantan presiden pada tahun 2001-2004. Mega juga berambisi lebih besar ketimbang sby untuk kembali menjadi presiden RI. Mega sendiri tetap saling sindir dan kritik dengan sby, baik dalam keseharian maupun ketika berkampanye. Hal ini wajar saja mengingat megawati adalah mantan boss by dan sby sendiri yang mengalahkan megawati pada pilpres 2004.

Megawati saat ini berpasangan dengan prabowo. Kedua orang ini sama-sama mempunyai kekuatan yang besar dan mempunyai kans untuk memenangi pilpres 2009. Prabowo yang tidak lain adalah ketua dewan Pembina partai gerindra, adalah sosok militer-pengusaha sukses yang memiliki sumber dana yang besar yaitu Rp 1,6 – 1,7 Triliun (kompas.com).

Megawati juga memiliki simpatisan dan kader yang loyal. Hal ini bias dilihat dari hasil pemilu 2009. Walaupun didera berbagai bentuk perpecahan di internal partai, hal itu tidak membuat suara PDIP jatuh dratis. Artinya megawati dan prabowo dipastikan akan menyulitkan langkah sby untuk duduk sebagai presiden kedua kalinya.

Berbagai kelebihan dan kekurangan masing-masing calon telah dibeberkan oleh media massa cetak dan elektronik. Tinggal lagi masyarakat Indonesia yang memilih siapakah yang pantas untuk menjadi presiden RI ke-7. “Kami yang menginformasikan, Andalah yang memutuskan,” mungkin begitu slogannya. Pilihlah mereka dengan hati yang jernih dan akal sehat, siapapun pilihan anda, itulah yang terbaik bagi anda, daripada anda tidak memilih sama sekali. Hidup ini adalah pilihan, maka anda harus memilih jika ingin tetap survive. Selama memilih, brother!

*Penulis adalah Trainer Kaizen Writer Club dan Staf Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum Propinsi Bengkulu.


May 14, 2009

BAPAK HERAWANSYAH YANG SAYA KENAL

Siapakah Ir. Herawansyah,MT.,M.Sc. itu? Beliau adalah Kepala Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum Propinsi Bengkulu (Kabid CK DPU Bengkulu). Beliau baru beberapa bulan menduduki jabatan tersebut. Sebelumnya beliau adalah Pejabat Pembuat Komitmen atau Pimpinan Proyek Pembinaan Teknis Gedung Bangungan DPU Bengkulu, masih dalam struktur Bidang CK.

BAPAK HERAWANSYAH YANG SAYA KENAL

Oleh: Mardi Sahendra*

Siapakah Ir. Herawansyah,MT.,M.Sc. itu? Beliau adalah Kepala Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum Propinsi Bengkulu (Kabid CK DPU Bengkulu). Beliau baru beberapa bulan menduduki jabatan tersebut. Sebelumnya beliau adalah Pejabat Pembuat Komitmen atau Pimpinan Proyek Pembinaan Teknis Gedung Bangungan DPU Bengkulu, masih dalam struktur Bidang CK. Beliau dapat dikategorikan sebagai seorang pegawai negeri sipil yang masih muda menduduki jabatan Kabid CK. Banyak orang mengatakan beliau termasuk pegawai yang cepat mendapatkan jabatan oleh karena keberhasilan beliau dalam menjalankan tugas dengan cepat dan berkualitas. Menurut saya, tidak jauh berbeda dengan pendapat orang lain. Beliau adalah sosok anak muda yang energik dan efektif dalam bekerja. Bagi dirinya, kerja adalah sebuah ibadah bukan sebuah kewajiban. Prinsip inilah yang dipegang oleh beliau dalam bekerja, sehingga kerja seberat apapun tidak menjadi beban hidup, tetapi sebuah ladang untuk beramal. Inilah praktek spiritualitas dalam bekerja, seperti yang dilakukan oleh beliau selama ini.
Beliau juga memiliki keluarga yang harmonis dan bahagia. Semua orang yang kenal dengan beliau, pasti memuji kecantikan sang istri. Beliau adalah orang yang tepat dalam istri. Namun, bagi beliau factor kecantikan bukanlah hal utama. Menurut nya, istri haruslah orang yang dapat membina anak-anak yang dilahirkannya menjadi manusia-manusia yang saleh dan saleha. Kehadiran tiga orang buah hatinya, semakin melengkapi kebahagian beliau dalam mengarungi bahtera rumah tangga. Kehadiran sang buah hati semakin menyemarakkah hari demi hari beliau. Anak-anak beliau menjadi motivasi yang terus-menerus semangat dalam hidup di dunia fana ini. Adalah sashi, ariel, dan alya yang selalu menjadi penyejuk mata beliau dikala sedih. Mereka bertiga menjadi penenang hati dikala gundah-gulana. Mereka bertiga juga menjadi hiburan yang bisa menghilangkan tekanan kerja yang dihadapi oleh beliau. Beliau dan istri selalu seiya dan sekata dalam menjalani hidup ini, mengarungi lautan kehidupan yang berombak dan dalam, menerabas semua ujian dan cobaan hidup dengan kelapangan dada dan kesabaran. Ini potret keluarga muda yang harus ditauladani bagi pasangan muda lainnya.

Beliau adalah sosok pemuda yang giat dalam kegiatan organisasi kemasyarakatan berbagai bidang. Saat ini beliau adalah salah satu pengurus teras dari sebuah persatuan olahraga catur seluruh Indonesia cabang Bengkulu. Hobilah yang menjadikan beliau bergabung dalam organisasi tersebut. Kehobian beliau main catur membuat beliau suka berstrategi, karena bermain catur itu butuh perencanaan dan strategi yang baik. Hal ini tentu diterapkan juga oleh beliau dalam menata hidup pada umumnya, dan pekerjaan pada khususnya. Orang yang mempunyai perencanaan dan strategi dalam bekerja adalah orang yang focus dalam mencapai semua tujuan yang telah digambarkan dalam otak kanan. Ini merupakan salah satu bentuk atau manifestasi dari berpikir virtual. Boleh dikatakan beliau adalah sosok yang smart dan taktis. Bukan hanya saya saja yang mengatakan beliau smart, baik dalam lingkungan keluarga maupun kolega serta stafnya, mengatakan hal yang sama. Jadi ini merupakan suatu pernyataan yang objektif. Bilamana beliau bukan orang yang smart, logikanya mana mungkin beliau bisa mendapatkan promosi jabatan dalam usia yang masih terbilang muda. Tentu semua itu membutuhkan usaha yang tidak gampang. Dan beliau sangat mengerti bahwa otak adalah asset yang mesti dijaga dan dipelihara. Lewat catur, beliau ingin selalu mengasah dan mengolahragakan otaknya agar semakin optimal untuk digunakan.
Beliau juga sosok yang memiliki spiritualitas. Di awal sudah disebutkan, beliau menganggap kerja itu ibadah bukan sebuah kewajiban atau beban hidup. Bekerja itu adalah sunatullah agar manusia bisa mengelola bumi dan semua sumber daya yang ada dengan baik untuk kesejahteraan manusia itu sendiri. Orang yang bekerja dengan orientasi ibadah tentulah mendapatkan ganjaran dari ALLAH SWT. Untuk mengoptimalkan potensi kesalehan yang dimilikinya, beliau juga aktif dalam kegiatan muhammadiyah, yang merupakan organisasi kemasyarakatan terbesar kedua di Indonesia setelah nahdltul ummah. Keterlibatan beliau dalam organisasi tersebut tidak lepas dari keturunan dalam keluarga. Orang tua beliau termasuk salah satu tokoh muhammadiyah yang disegani di daerah ini. Kakek dan nenek beliau juga termasuk tokoh pendiri muhammadiyah dan aktif menyuburkan kegiatan keagamaan di Bengkulu. Darah muhammadiyah tersebut juga mengalir dalam darah beliau. Sebuah kewajaran jika beliau ingin membela dan memajukan wajiha muhammadiyah. Beliaupun mencoba untuk selalu berpartisipasi dalam kegiatan ibadah dan memajukan sarana-sarana ibadah muhammadiyah. Bagi beliau, muhammadiyah adalah salah satu persyarikatan yang harus diberdayakan dan dimajukan untuk kepentingan umat islam Indonesia maupun dunia. Darah islam dan muhammadiyah itu telah mengalir terus-menerus di urat nadinya dan sulit dipisahkan.

Inilah sekilas tentang Bapak Ir. Herawansyah, MT.,M.Sc. yang saya kenal selama ini. Pribadi beliau patut menjadi contoh yang baik bagi para pemuda. Marilah kita melihat seseorang itu dari kepribadiannya yang positif dan bermanfaat bagi orang banyak. Adapun sikap dan perilaku negative yang ada dalam pribadi beliau, hal itu merupakan sebuah kekurangan yang dimilikinya. Menyikapi hal itu, kita kembalikan ke penilaian kita masing-masing.

*Penulis adalah Staf PTBG-DPU Propinsi Bengkulu.