May 03, 2008

Persaudaraan Itu Indah


Saya berharap ada yang tersentuh setelah membaca cerita “kecil” ini. Terutama untuk SESEORANG yang jauh di sana. SESEORANG yang pernah diminta oleh ibunya untuk dibelikan Televisi baru. Namun, SESEORANG itu tidak dapat memenuhinya dengan berbagai alasan. Padahal SESEORANG itu sangat mampu untuk membelinya. Semoga SESEORANG itu sadar bahwa permintaan ibunya tidak sebanding dengan kasih sayang yang pernah diberikan oleh Ibunya! Ingat, Kasih Ibu Sepanjang Hidup, Kasih Anak Sepanjang Galah…

Hari ini saya bahagia sekali. Anda tahu, apa yang membuat saya bahagia? Saya yakin anda tidak akan tahu. Baiklah saya akan mengatakannya kepada anda. SSStttt, hari ini saya mendapatkan sebuah kejutan berupa lemari untuk menyimpan koleksi buku saya. Lemarinya buatan olympic dan warnanya hijau tua dan coklat muda. Lemarinya tinggi tapi ramping. Lemarinya mempunyai kaca di pintu sehingga jika diletakan buku di dalamnya, akan kelihatan. Anda tahu siapa yang memberikan lemari itu? Ibuku

Ternyata ibuku mendukung sekali profesiku untuk menjadi penulis. Lemari tersebut adalah buktinya. Ibuku tidak ingin melihat koleksi bukuku hancur dimakan oleh rayap, sehingga ia terdorong untuk membeli lemari itu. Ibuku tidak ingin melihat satu meja ditumpuki oleh buku-buku yang tebal dan tipis serta 1 unit komputer multimedia (minimalis).

Aku pun bertanya kepada ibu, “dalam rangka apa ibu membeli lemari ini?”
Ibuku menjawab,” inikan permintaan kamu sendiri dari dulu, namun ibu belum bisa membelinya. Kebetulan ibu mendapat rezeki, ya udah ibu beliin aja lemari ini buat kamu. Apalagi ibu tidak mau liat buku-bukumu berantakan seperti itu.”
“oh ya, aku baru ingat kalo pernah minta dibeliin lemari untuk buku.”
“bagaimana caranya endi membalas kebaikan ibu?”
“pantas dong kalo ibu minta dicium sebagai balasannya…”
“oche, aku cium pipi ibu!” aku pun langsung mencium kedua pipi ibuku yang mulai menunjukkan kerutan akibat dimakan usia. Kami berdua tertawa dan aku tak henti-hentinya mengucapkan terima kasih kepadanya.

Aku benar-benar tidak menyangka jika ibu masih ingat dengan permohonan aku. Padahal aku sudah lupa karena permohonan itu sudah sangat lama sekali. Oh ibu, mudah-mudahan engkau menjadi hamba Allah yang akan menghuni surga-Nya bersama-sama ayah dan kami, anak-anakmu ini, Amin!

No comments: