April 25, 2008

WATERPOINT (seaworld) TOURISM

Banyak cara yang bisa dilakukan Pemda propinsi dan kota Bengkulu untuk mengoptimalkan objek wisata yang ada. Salah satu objek tersebut adalah Pantai Panjang (PP). PP merupakan objek wisata yang menarik dan selalu dipadati pengunjung setiap hari Sabtu dan Minggu (weekend). Apalagi semenjak adanya wahana waterboom dan BIM (Bengkulu Indah Mall). Bilamana pembangunan wisata PP dikelola dengan sepenuh jiwa oleh pemimpin di Bengkulu, dapat dipastikan –Insyallah- tempat tersebut menjadi tujuan utama wisatawan domestik dan mancanegara

Untuk mendukung PP sebagai tujuan utama wisatawan, Pemda Bengkulu telah membangun fasilitas olahraga dan fisik. Fasilitas fisik yang dimaksud adalah pelebaran jalan dan pembangunan jembatan. Kita tahu sekarang sedang dilakukan pengerjaan proyek jalan dua jalur dari PP ke Terminal Sungai Hitam. Selain itu pembangunan jembatan yang menghubungkan antara PP dengan Jenggalu. Melihat kondisi itu, daerah peisisir pantai menjadi fokus Pemda sebagai tempat wisata strategis dan prioritas. Termasuk perluasan dan pelebaran jalan antara Bandara Fatmawati ke PP. Sebuah perpaduan yang cantik (interconnection) yang memudahkan wisatawan asing mengakses tempat penginapan dan objek wisata lainnya. Dan kita tahu bahwa tempat penginapan yang enak banyak berada dipinggir pantai. Rata-rata hotel yang bagus memang berada di area tersebut.

Namun kebanyakan dari proyek yang sedang berjalan di PP terlunta-lunta dan tersendat-sendat. Seperti proyek jembatan PP-Jenggalu. Proyek jalan dua jalur. Proyek Sport Centre. Kita tidak tahu-menahu soal itu, kecuali proyek itu sudah dipromosikan serempak dalam pencanangan kawasan wisata internasional.

Seharusnya pemerintah menjelaskan alasan keterlambatan dan ketidakpastian pelaksanaan proyek di PP. caranya melalui media massa lokal. Tindakan ini perlu dilakukan agar masyarakat tidak buruk sangka terhadap Pemda. Di era keterbukaan dan demokrasi saat ini, menjadi kebutuhan publik untuk mengetahui kondisi kekinian dari pembangunan di daerahnya. Menutup informasi penting untuk publik sama dengan menghambat proses demokrasi dan pembangunan. Hal itu jelas melanggar UUD 1945 dan kebebasan untuk mendapatkan informasi dari berbagai saluran dan media.

Namun permasalahan tersebut tidak akan dibahas panjang lebar pada tulisan ini. Penulis hanya ingin menyampaikan sebuah ide yang menurut hemat penulis relatif baru dan unik. Ide yang dimaksud adalah menjadikan kawasan PP sebagai kawasan wisata alam dan air. Untuk wisata alam bisa berupa sarana pelatihan luar ruangan (outbond/outdoor). Sedangkan wisata air misalkan dengan membangun Waterpoint bawah laut untuk melihat pemandangan asli dibalik pipa-pipa raksasa yang terbuat dari kaca atau plastik.

Waterpoint adalah sebuah tempat wisata tertutup yang berada di bawah permukaan laut. Tempat tersebut mirip saluran pipa PDAM yang tembus pandang terbuat dari kaca yang tebal dan sesuai dengan tekanan air. Atau terbuat dari plastik transparan atau fiber. Tergantung biaya yang dimiliki untuk pembangunannya. Di dalam Waterpoint wisatawan bisa langsung melihat ekosistem yang ada di dalam lautan secara natural. Wisatawan akan dimanjakan oleh pemandangan bawah laut yang indah dan cantik. Wisatawan akan melihat beraneka ragam ikan dari berbagai spesies dan terumbu karang. Alangkah bagusnya jika tempat tersebut menyambung ke Pulau Tikus. Sebuah visi yang menarik untuk dikembangkan menjadi nyata.

Di dalam Waterpoint, wisatawan juga disuguhkan aneka hiburan hasil penangkaran, misalnya seperti ikan hiu dan lumba-lumba. Atau aksi akrobatik para penyelam dan pesulap lokal maupun internasional. Tempat tersebut juga dilengkapi restoran atau cafĂ© serta aneka ragam merchandise bertema kelautan. Jika semua itu bisa terwujud, bukan tidak mungkin Waterpoint akan menjadi ikon pariwisata yang bernilai ekonomis tinggi dan dikenal ke mancanegara. Sekarang tinggal political will dari pemerintah untuk fokus pada pembangunan wisata alam dan air yang ada di PP, sambil memoles objek wisata yang lain. Jika malaysia punya motto wisata The Trully Asia dan singapura dengan The New Asia, maka Indonesia yang diwakili oleh Bengkulu menyebut dirinya sebagai…silahkan pemerintah daerah memikirkan nama yang unik dan mudah mengingatnya!

No comments: