hari ini PKPU Bengkulu (8/9) diundang oleh kantor perwakilan bank indonesia propinsi bengkulu. PKPU Bengkulu diundang sebagai Lembaga Amil Zakat yang berperan dalam kegiatan sosial-pemberdayaan. kehadiran PKPU Bengkulu diterima dengan baik oleh bapak bambang himawan selaku kepala perwakilan bank indonesia propinsi bengkulu. PKPU Bengkulu juga ditemani oleh kawan-kawan dari Lembaga Amil Zakat yang ada di bengkulu.
pertemuan hari ini dirasa menarik karena yang mengundang adalah bank indonesia, bukan dari stakeholder yang lain seperti BAZNAS maupun kemenag. namun bukan berarti bank indonesia ingin mengambil alih tanggung jawab tersebut. melainkan hanya memfasilitasi pertemuan antar lembaga yang sejenis. lebih khusus lagi, bank indonesia ingin melihat secara langsung peranan dan fungsi lembaga amil zakat yang ada di bengkulu dalam menyikapi perlambatan ekonomi sekarang.
menurut bapak bambang, saat ini peranan LAZ sangat ditunggu dalam meningkatkan belanja konsumsi masyarakat miskin dari dana zakat, bukan infak sedekah. menurut beliau, seharusnya dana zakat lebih fokus sebagai konsumsi masyarakat miskin karena dapat menstimulus sektor riil yang lagi macet. beliau memberikan konsep bagaimana zakat penghasilan seharusnya dikurangi prosentasenya, namun zakat harta mesti ditingkatkan prosentasenya. sebagai sebuah konsep dan wacana yang berkaitan dengan sistem ekonomi, hal itu bisa menjadi bahan diskusi bagi pihak yang kompeten menyikapi pendapat beliau. tentu saja menjadi motivasi bagi MUI dan Kemenag menyikapi pendapat beliau tersebut.
namun terlepas dari itu semua, pertemuan yang digagas oleh PKPU Bengkulu dan difasilitasi oleh Bank Indonesia perlu diapresiasi dan ditindaklanjuti. sehingga diharapkan ada pertemuan Forum Zakat (FoZ) rutin dan terorganisir untuk membahas permasalahan yang dihadapi bangsa dan negara ini. suat saat BAZNAS dan LAZ akan menjadi part of solution dari semua problem kehidupan sebagaimana pada masa kenabian. semoga terwujud!
No comments:
Post a Comment