January 12, 2009

Misy’al: Israel, Kalian Perpendek Umur Kalian



Damaskus – Infopalestina: Khalid Misy’al, ketua biro politik Hamas menegaskan bahwa kejahatan Israel di Jalur Gaza gagal total mewujudkan tujuannya. Ia mengisyaratkan bahwa Israel dalam perangnya kali ini telah menciptakan perlawanan di semua rumah di semua negara. Padahal mereka ingin menghabisi perlawanan itu sendiri.

Perang atas umat

Dalam TV yang disiarkan pada Sabtu (10/1) di hari ke 15 perang Israel ke Jalur Gaza, Misy’al mengatakan, harus disadari bahwa perang yang disebut Israel sebagai perang atas Hamas tidaklah benar sebab, bukan saja perang terhadap siapapun yang memiliki senjata di Jalur Gaza, namun perang terhadap semua rakyat Palestina. Bahkan jika diamati kedahsyatan perang ini, maka perlawanan di Jalur Gaza adalah yang paling penting dalam publik Palestina. Ia adalah perang terhadap masalah Palestina dan bangsa Arab semuanya. Ia menegaskan bahwa perang ini bertujuan untuk memaksa Palestina dan memaksakan syarat-syarat kekalahan serta memaksa kita melakukan perundingan dan perdamaian yang hina berdasarkan keinginan Israel dan Amerika.

Perlawanan baik-baik saja dan akan menang

Misy’al memberikan kabar gembira kepada bangsa Arab dan umat Islam bahwa perlawanan di Jalur Gaza baik-baik saja. Ia menegaskan bahwa Israel berusaha menjadikan Jalur Gaza sebagai panggung sandiwara untuk mengembalikan kekuatan Israel di sana. Namun Israel dikagetkan dengan perlawanan Palestina yang begitu tangguh di Gaza. Bahkan perlawanan di Jalur Gaza akan menang.

Ia mengisyaratkan bahwa sebuah pangkalan militer udara Israel di Makhayim mendapatkan serangan peledakan oleh roket perlawanan Palestina pada Sabtu sore kemarin. Padahal jarak dengan Jalur Gaza adalah 50 km. Bahkan sejumlah serangan perlawanan Palestina berhasil mengubah rute pesawat tempur Israel setelah mereka berhasil menyerang dengan roketnya.

Ia menegaskan bahwa perang yang begitu kuat sekarang dan memakan korban banyak di pihak Palestina akan memperkuat perlawanan dalam menuntut permintaan mereka. Sebabnya, perjuangan ini pasti akan dibalas dengan kemenangan dan pembebasan blokade dari Jalur Gaza.

Tujuan Israel tidak tercapai

Misy’al menegaskan bahwa serangan Israel ke Jalur Gaza gagal dalam mencapai tujuannya yang ditegaskan sejak awal. Mereka ingin menghentikan kekuasaan Hamas di Jalur Gaza dan perlawanan di sana. Namun itu tidak tercapai. Sebab roket perlawanan Palestina hingga sekarang tidak berhenti.

Ia melanjutkan bahwa Israel berhasil namun sangat keberhasilan yang sangat hina sebab mereka melakukan kejahatan terhadap anak-anak dan wanita serta merusak bangunan dan infrastruktur.

Misyal menegaskan kepada Israel, “dengan kalian membunuh anak-anak dan wanita serta orang tidak bersalah dan menenggelamkan Jalur Gaza dalam darah sesungguhnya kalian ingin mendapatkan dukungan dari rakyat kalian dalam pemilu mendatang. Kalian juga gagal dakam membentuk opini dunia. Karena kalian menciptakan perlawanan di seluruh rumah di dunia ini. Bahkan rakyat Arab tidak akan mau menerima perundingan dengan Israel.

Prakarsa gencatan senjata

Soal gencatan senjata seperti gagasan Mesir, Perancis, Suriah, Turki dan keputusan DK PBB no 1870, Misyal menegaskan bahwa semua gagasan itu disampaikan ketika rakyat Palestina dan perlawanannya dengan tegar menghadapi kejahatan Israel sementara Israel gagal. Ketika mereka dan Amerika melihat bahaya perlawanan Palestina, maka mereka menerapkan keputusan DK PBB itu. Setelah keganasan Israel begitu jelas, maka Amerika berusaha memaksa Israel menerapkan keputusan tersebut.

Ia menegaskan bahwa Israel harus menghentikan kejahatan sebelum meminta kepada perlawanan menghentikan serangan roketnya. Sebab rakyat Palestina dalam hal ini hanya korban. Israel harus menarik diri dari Jalur Gaza, membebaskan blokade, sebab blokade inilah yang telah menciptakan ledakan di kawasan, kemudian membuka perlintasan di sekitar Jalur Gaza. Itulah tuntutan rakyat Palestina.

Kami tidak terima gencatan senjata permanen

Khalid Misy’al menegaskan bahwa gerakan Hamas tidak akan menerima gencatan senjata permanen. Sebab ia mengandung perampasan hak terhadap rakyat Palestina dalam melakukan perlawanan terhadap penjajah. Selama ada penjajahan maka harus ada perlawanan. Perlawanan tidak berhenti dengan bantuan kemanusiaan. Tapi perlawanan berhenti dengan berhentinya penjajahan.

Hamas juga menolak pasukan internasional ke Jalur Gaza sebab itu dilakukan dalam rangka menjaga keamanan Israel dan memukul perlawanan. Hamas menilai bahwa pasukan internasional akan memaksakan rakyat Palestina sebagaimana pasukan penjajah.

Soal perlintasan Rafah, Misyal menegaskan bahwa sudah saatnya mengembalikan kesepakatan perlintasan Rafah. Seharusnya Abbas mengatakan kepada dunia bahwa pihaknya ingin saling memahami aspirasi Palestina dengan Hamas di Gaza dalam menangani perlintasan Rafah termasuk dengan Mesir dan Eropa.

Kepada dunia Arab, Misyal menyerukan, jika kalian membiarkan rakyat Palestina dan mengecam kami maka kalian salah besar. Karenanya segeralah mengoreksi kesalahan ini. Bangsa Arab harus membela rakyat Palestina setelah kejahatan Israel dan kemenangan perlawanan Palestina. Kalian jangan lagi bekerja sama dengan para pembunuh dan para thagut. Setelah DK PBB gagal menghentikan Israel dalam kejahatannya, seharusnya kalian sadar bahwa yang kalian bela seharusnya adalah Palestina.” (bn-bsyr)

No comments: